Biasanya kita tidak menyadari asupan gizi (makanan) kita
sudah seimbang atau tidak. kita baru mulai merasa terjadi masalah gizi bila
orang lain berkata hai kau kurusan atau hai kamu gemukan yah. Apalagi perempuan,
biasanya sensitive yah kalau sudah menyinggung soal berat badan, hehehe.
Padahal, berat badan sangatlah penting untuk dievaluasi
lho.. berat badan merupakan salah satu parameter penilaian status gizi bagi
segala usia. Jadi..yang selama ini suka sensitive (baca:BAPER) dengan berat
badan,,,dibawa santai aja ya..hehehe
Menurut Unicef (1998), masalah gizi terbagi menjadi
2, yaitu gizi kurang dan lebih.
Oya, masalah gizi ini bukan hanya dapat terkena pada
bayi dan anak-anak saja lho, melainkan semua usia. Jadi, kita-kita yang muda
belia dan dewasa ini juga bisa kena ya.. so, hati-hati.
Gizi kurang,
(nah, istilah ini biasanya dikenal banget untuk bayi atau anak-anak yang kurus
kering, gitu ya?) padahal bukan Cuma itu, gizi kurang bisa terjadi pada makro nutrient
(giz makro) seperti karbohidrat, protein, dan lemak yang berakibat KEP
(kekurangan energy protein). Dan juga mikro nutrient (gizi mikro) seperti zat
besi, vitamin A, dan yodium yang berakibat Anemia, KVA dan gondok.
Gizi lebih. Masalah
gizi lebih seperti penyakit-penyakit degeneratfi yang disebabkan kelebihan zat
gizi tertentu, baik atau beberapa zat
gizi. Penyakit-penyakit tersebut seperti jantung koroner, hipertensi, diabetes
mellitus, asam urat, dan lain-lain.
Berikut ini akan dipaparkan bebagai masalah gizi pada
:
Ibu Hamil
1.
Anemia
a.
jika
kadar HB < 11 g/dl (WHO, 2000)
b.
Krn
peningkatan volume darah tdk seimbang dgn peningkatan sel darah merah.
c.
Dampak:
Abortus, partus lama, perdarahan post partus, infeksi, dan partus prematur.
d.
Terapi
: suplementasi & konsumsi makanan sumber Fe dan asam folat
2.
Konstipasi
a.
Sering
terjadi pd separuh terakhir kehamilan
b.
Krn
penurunan motilitas saluran cerna akibat peningkatan progesteron
c.
tekanan
pd saluran cerna akibat pembesaran uterus
d.
penurunan
aktivitas fisik
e.
Kurang
Konsumsi air dan serat
3.
KEK Ã LiLA < 23,5 cm, Dampak
:
a.
komplikasi
pada ibu antara lain: Anemia, perdarahan
b.
keguguran,
abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, asfiksia intrapartum,
lahir dengan berat badan rendah (BBLR).
c.
persalinan
sulit dan lama, persalinan prematur
4.
Obesitas à akibat timbunan lemak berlebih
Dampak: Kehamilan lebih lama, Menderita
Diebetes Gestasional
5.
Hiperemesis Gravidarum
a.
Peningkatan
hormon Chorionic Gonadotropin (HCG)
b.
Peningkatan
kadar progesteron
c.
Terapi:
cairan elektrolit, makanan kering, porsi kecil tapi sering, tidak berlemak,
tidak berbau merangsang
6.
Hipertensi
a.
Terjadi
pd primigravida <20 th atau >35 th
b.
Penyebab
belum diketahui, diduga ada faktor genetik
c.
Terapi:
obat antihipertensi dan diet seimbang dgn membatasi asupan Na
7.
Diabetes
Melitus (DM)
a.
Faktor
risiko: obesitas, DM pd keluarga, kurang aktivitas, pola makan tdk tepat
b.
Pengaruh
DM: Thd kehamilan: abortus, preeklamsi
c.
Thd
persalinan: Lebih mudah terjadi infeksi , distosis bahu krn bayi besar
d.
Thd
nifas: Infeksi dan menghambat penyembuhan luka jalan lahir
e.
Terapi:
Jml kalori hrs sesuai kebutuhan (penambahan trimester 1: +180 kkal, trimester
2: +300 kkal, trimester 3: +300 kkal), jadwal makan à 10% pagi, 30% siang, 30% malam dan
30% selingan, Aktivitas fisik
0 komentar:
Posting Komentar